Jumat, 01 April 2011

Mari mengenal Konflik dan Perdamaian

Konflik  menunjukkan pada hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok) yang memiliki sasaran-sasaran yang tidak sejalan(Chris Mitchell, 1981).

Apa sih konflik itu?
Kata konflik yang berasal dari bahasa Latin conflictus,  memiliki arti pertentangan. Bila kita padukan arti kata konflik dan kutipan yang tertera diatas, kita dapat mengartikan bahwa sebuah konflik adalah pertentangan yang disebabkan oleh perbedaan maksud, tujuan maupun kepentingan dari beberapa pihak yang tidak bisa berjalan selaras.
Bila kita bertanya pada diri kita, apakah kita pernah berkonflik? Tentu saja jawabannya pasti sudah pernah. Tidak ada seorangpun yang tidak pernah berkonflik.  Telinga kita  pasti sudah sangat akrab mendengar kata bertikai, tawuran, bertengkar, baku hantam, bersengketa, perang dll. Kata-kata tersebut tidak kemudian bisa hilang begitu saja, seiring ketidaksukaan kita terhadap keadaan saat berkonflik tersebut. Dalam kehidupan bersama orang lain (bermasyarakat), kita seringkali memiliki banyak keinginan dan pilihan yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan dan pilihan orang lain. Pada saat kita memilih dan mempertahankan keinginan kita, akan ada kemungkinan terjadinya pergesekan atau pertentangan. Hal itu merupakan awal dari sebuah konflik.  

       Sering kali konflik juga diringi dengan kekerasan. Kekerasan yang terjadi biasanya meliputi kekerasan melalui tindakan, perkataan, sikap, struktur atau sistem. Akibat-akibat yang terjadi bila terjadi konflik dengan kekerasan adalah adanya kerusakan secara fisik, mental, sosial dan/atau lingkungan. Selain itu, konflik dengan kekerasan juga membuat banyak pihak tidak dapat mengembangkan potensinya secara penuh.

Hal yang paling diharapkan pada saat kita menghadapi konflik adalah ditemukannya solusi/ pemecahan masalah dari konflik tersebut. Sebanarnya, keadaan yang damai adalah tujuan utama dari seluruh proses penemuan solusi dari sebuah konflik. Damai sendiri dapat berarti terciptanya keadaan tenang atau tidak adanya gangguan. Sehingga bila kita menghubungkan kata konflik dan damai, hal tersebut dapat menjadi hal bertentangan satu sama lain, namun juga tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya. Bila kita mengetahui bahwa keberadaan konflik adalah hal yang biasa kita temui, apalagi bila kita hidup dalam masyarakat yang beragam, maka kita juga pasti sangat mengetahui mengenai kondisi damai yang menjadi negasi atau lawan dari konflik tadi.
            Keadaan damai pasti menjadi idaman banyak orang, apalagi dengan keadaan tersebut, setiap orang dapat dengan tenang dan senang dalam menjalani berbagai hal di dalam kehidupannnya. Terlebih lagi, keadaan itu juga dapat  mendukung terjadinya pengembangan potensi dan kerjasama yang membangun masyarakat secara keseluruhan. Kondisi ideal ini (damai) tidak akan terwujud apabila tidak ada usaha dari tiap orang untuk menjaganya. Karena dengan banyaknya kepentingan dari tiap orang yang memungkinkan terjadinya konflik, maka upaya membangun dan menjaga perdamaian adalah sebuah usaha besar yang menyangkut banyak orang di dalamnya. Di setiap jaman, wilayah, maupun masyarakat selalu ada peraturan ataupun mekanisme yang mengatur penyelesaian konflik dengan jalan damai. Perdamaian yang menjadi cita-cita banyak orang bukan sebuah pekerjaan yang dapat diselesaikan hanya pada satu kurun waktu tertentu, akan tetapi harus dilakukan sepanjang waktu untuk menciptakan rasa aman, yang merupakan pondasi penting dalam proses pengembangan kehidupan yang lebih baik di segala bidang.
Manusia sebagai makhluk yang beragam (heterogen), sangat tidak mungkin memiliki keinginan dan pemikiran yang seragam atau sama. Keragaman tersebut sangat berpotensi memunculkan konflik. Konflik memang hal yang wajar terjadi dalam hidup bermasyarakat. Namun kewajaran itu tidak kemudian menjadi sesuatu yang diperbolehkan untuk terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Karena apabila hal tersebut dibiarkan terjadi dan terus berkembang, maka akan mengakibatkan kerusakan dan kerugian bagi pihak-pihak yang berkonflik maupun orang-orang di sekitar mereka. Oleh karena itu, keberagaman yang ada, harus kita sikapi dengan baik dan bijaksana. Hal tersebut bertujuan agar perdamaian yang kita jaga bersama, dapat membantu kita membangun serta menguatkan masyarakat, dan bukan merusak ataupun mencerai-beraikannya. (Vini)
 

Semua tentang Vini Biroe Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting